Oleh :Ayub Sadega
Opini | Mencoba berspekulasi tentang buasnya indra terhadap pengamatan realitas
Thomas Hobbes misalnya, menyangka manusia adalah mahluk buas seperti di tengah belantara yang akan memangsa siapapun demi keberlangsungan keberadaannya.
Kali ini kita akan buas dengan pemikiran, setidaknya kita nota kesepahaman atau konsensus bersama dulu! seperti apa pandangan ente prihal uniknya perempuan?
Menurut Gus Dur Gus Dur melihat perempuan Indonesia sudah diposisikan dengan tepat baik secara sosial dalam konteks bernegara maupun secara agama (Islam).
Lebih-lebih ketika dibandingkan dengan beberapa negara timur tengah, dan bahkan Amerika sekalipun. Tulisan ini mencoba menggali pikiran Gus Dur tentang perempuan, yang terkesan periferal ketimbang gagasan pluralismenya, dengan berpijak pada dua bukunya: Islamku, Islam Anda, Islam Kita dan Islam Kosmopolitan.
Dua buku ini tidak berbicara tetang perempuan, tetapi menyinggung pada beberapa bagiannya.
Kata Gus Dur, perempuan nusantara telah mendapat lima hak dasar yang telah disayaratkan oleh agama, yaitu: hak keselamatan, hak berkeyakinan, hak kesucian keturunan, dan hak untuk profesi.
Berarti secara umum apa yang disyaratkan agama atas perempuan telah terpenuhi di Indonesia?
Menariknya lagi, pengetahuan saya tentang manusia unik ini yakni prihal perempuan tidak lain pola sebab akibat. Artinya apa yang disebut perempuan oleh saya adalah akibat adanya pola pengamatan realitas eksternal saya, lalu ditangkap oleh indera, lalu di abstraksi. Realitas eksternal adalah sebab bagi pengetahuan saya bahwa inilah perempuan ya"heheheh biasalah"
Persoalannya, jika pengetahuan saya prihal manusia perempuan terjadi karena faktor (realitas) yang ada di luar diri saya, maka ada satu pertanyaan pamungkas yang penting bagi segala bangunan pengetahuan prihal perempuan, yaitu bagaimana dan dari mana perempuan dikatakan indah?
Apakah perempuan ini juga menyiratkan kita untuk mengkategorikan bahwa dia berasal dari diri kita sebagai pengamatan realitas sebagaimana tatapan kita terhadapnya? Mungkin penjabaranya begini:
Perempuan adalah sesuatu yang eksis, substansi pasti yang tak berhingga, serta menciptakan diriku selalu, melalui pandangan realitas"heheheh"
Pada kenyataanya bicara tentang Perempuan maka kita akan sepakat bahwa perempuan sejatinya merupakan mahluk ciptaan Allah SWT yang indah dan menawan untuk dicintai keindahan dan menawannya itu sebagai bentuk manifestasi dari rasa yang telah Allah titipkan dalam diri manusia.
Selain indah dan menawan itu, perempuan juga melahirkan peradaban generasi sekaligus menjadi madrasah pertama bagi generasi yang dilahirkan.
Tidak cukup sampai situ, perempuan juga merupakan aktor tunggal yang merawat serta membesarkan generasi pewaris peradaban manusia.
Untuk itulah jika di lihat lebih jauh maka betapapun perempuan tidak terlepas dalam lingkaran perjuangan dan itu tidak mudah dijalankan sehingga Islam dalam Al’Quran dan As-Sunah Rasulullah dengan sangat baik menempatkan surga dibawah telapak kaki Perempuan yang bernama Ibu.